Tasikmalaya, Lensa Harian — Bencana banjir dan longsor melanda wilayah Kabupaten Tasikmalaya pada Rabu siang, 21 Mei 2025, sekitar pukul 14.00 WIB. Hujan deras yang mengguyur sejak pagi hari menyebabkan meluapnya Sungai Citanduy dan Cikidang, mengakibatkan banjir dan longsor di beberapa desa, termasuk Desa Sukaratu, Kecamatan Sukaresik.
Salah satu kabar duka datang dari Desa Sukaratu, di mana seorang nenek bernama Siti Aminah (75) meninggal dunia saat sedang menjaring ikan di belakang rumahnya. Menurut keterangan warga setempat, korban terseret arus deras yang tiba-tiba datang akibat meluapnya sungai.
Bencana ini tidak hanya merenggut nyawa, tetapi juga menyebabkan kerusakan signifikan pada pemukiman warga. Data sementara mencatat sebanyak 937 rumah terendam banjir, mempengaruhi sekitar 1.171 kepala keluarga. Dari jumlah tersebut, 551 jiwa terpaksa mengungsi ke lokasi yang lebih aman.
Tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan relawan telah dikerahkan untuk melakukan evakuasi dan memberikan bantuan kepada warga terdampak. Posko darurat didirikan di beberapa titik, termasuk di Masjid Al-Istiqomah dan Madrasah Darul Qur’an, untuk menampung para pengungsi.
Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya telah menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi sejak 26 November 2024 hingga 31 Mei 2025, sebagai langkah antisipasi terhadap potensi bencana susulan. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.
Banjir kali ini disebut sebagai yang terparah dalam beberapa tahun terakhir oleh warga setempat. Mereka berharap pemerintah dapat segera mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi permasalahan ini dan mencegah terjadinya bencana serupa di masa mendatang.